Kembali
Potensi Besar Atlet Panahan DBON Kaltim Usai Borong Medali dari BO 9 di Balikpapan
PEMBUKTIAN, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana pembinaan yang dilakukan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kalimantan Timur mulai menunjukkan hasil meski belum berjalan setengah tahun.
Prestasi demi prestasi diraih atlet-atlet usia dini yang dibina DBON Kalimantan Timur lewat Akademi dan memasukkan mereka dalam asrama di Kawasan Gelora Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, agar focus dalam latihan.
Terbaru, prestasi membanggakan diraih atlet-atlet usia muda panahan binaan DBON Kalimantan Timur. Saat mengikuti festival panahan bergengsi di Kota Balikpapan yaitu Borneo Open 9 atau BO 9 yang berlangsung empat hari, 26-29 September 2024 lalu, sebanyak 16 medali berhasil dibawa pulang ke Kota Tepian.
Pada ajang itu DBON Kalimantan Timur mengirimkan atlet usia muda mereka untuk bertanding yaitu Danish Alba Dhiyaulaq, Rafif Kharisma Akbar, Arsiyah Sity Noor Fhatimah, Reski Amelia, M Wildan Wafi dan Awang Muhammad Raditya. Rincian medali yang didapatkan yaitu 7 emas, 6 perak dan 3 perunggu.
“Pencapaian yang luar biasa dan patut mendapat apresiasi karena hasil ini membuktikan potensi yang ada pada atlet-atlet muda usia dini DBON Kaltim,” ucap Wawan Suryono Pratama, pelatih panahan DBON Kalimantan Timur didampingi Indri Purwati sebagai pelatih sekaligus ofisial.
Disebutkan Wawan, BO 9 merupakan festival panahan bergengsi tingkat nasional yang digelar setiap tahun sekali sekaligus ajang silaturahmi seluruh klub, komunitas dan ekstrakulikuler cabang olahraga panahan. “BO 9 even pertama di Bumi Kalimantan untuk indoor tahun 2015 dan tahun ini digelar lagi di Gedung Graha Pemuda KNPI Balikpapan,” jelas Wawan.
Atlet-atlet panahan DBON Kalimantan Timur menduduki peringkat ke-5 dari total keseluruhan raihan medali. Sebagai pelatih, Wawan dan Indri memberikan catatan khusus sekaligus evaluasi atas hasil yang diraih.
“Mental bertanding atlet harus ditingkatkan, karena saat bertanding mereka terlihat gugup dan kurang percaya diri. Itu bisa berdampak negative pada performa di lapangan,” jelasnya.
Wawan dan Indri bertekad untuk terus meningkatkan kemampuan atlet-atlet usia muda panahan DBON Kalimantan Timur. “Insha Allah bisa lebih baik, karena ini baru awal, pembinaan juga baru berjalan beberapa bulan tapi hasilnya sudah bagus. Saya yakin pada even nasional terutama PON ada nama atlet DBON yang membela nama Kalimantan Timur di ajang itu,” tuntas Wawan. (*)
Rekomendasi