Kembali
Rapat Physical Literacy and Excellence DBON Kaltim, Pelatih Akademi Harus Bisa jadi Motivator
BERJALAN hampir tiga bulan, Akademi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kalimantan Timur terus melakukan evaluasi keberadaan atlet dan pelatih yang menetap di Asrama II Gelora Kadrie Oening Sempaja tersebut.
Sabtu (22/6/2024) sore tadi, DBON Kalimantan Timur mengumpulkan pelatih teknik dan fisik akademi yang mereka naungi dalam rapat terkait Physical Literacy and Excellence yang berlangsung di ruang rapat DBON Kaltim di gedung Kadrie Oening Tower Sempaja.
Ketua Akademi DBON Kaltim Muhammad Rohadi didampingi Wakil Ketua Tugiman dalam kesempatan itu memberikan arahan mengenai relasi pembinaan olahraga prestasi dan olahraga pendidikan di tingkat daera. “Yang pasti dari akademi ini diharapkan bisa memunculkan atlet-atlet berprestasi yang dipersiapkan ke Olimpiade,” kata Rohadi.
Untuk itu diperlukan tahapan diantaranya excellence atau keunggulan dan physical literacy atau motivasi kepercayaan diri dengan pola train to train (latihan demi latihan) di usia 12 sampai 15 tahun, train to compete atau latihan untuk pertandingan pada usia 15 sampai 18 tahun dan train to win (berlatih untuk jadi juara) di usia 18 tahun ke atas. “Diharapkan dengan tahapan ini apa yang diinginkan bisa terwujud,” ujar Rohadi.
Pelatih teknik dan pelatih fisik yang hadir pada rapat tersebut diantaranya dari cabang olahraga pencak silat, taekwondo, karate, balap sepeda, panahan dan menembak.
Sementara Pengarah Akademi DBON Kaltim Timur Lury Saksono berharap dukungan pelatih untuk memajukan akademi yang sudah ada saat ini. “DBON dan Akademi ini satu-satunya di Indonesia, pelatih yang ada harus jadi motivator tak hanya bagi atlet yang ada di asrama tapi juga orangtua mereka untuk meyakinkan muara dari apa yang sudah dijalankan saat ini,” ujar Lury.
Harus juga diseimbangkan antara fundamental dan prestasiyang ingin diraih. “Hasilnya akan dilihat setelah beberapa tahun ke depan,” tegas Lury yang juga Wakil Ketua I DBON Kaltim.
Akademi DBON Kaltim sendiri belum sepenuhnya dihuni atlet dari cabang olahraga yang dinaungi DBON, karena dari tujuh cabang olahraga tiga diantaranya yaitu senam, akuatik dan panjat tebing belum bergabung. Sementara jumlah penghuni asrama sudah mencapai 100 orang lebih.
Rekomendasi