Kembali

Atlet Akademi DBON Kaltim Jalani Tes Fisik Kedua, Kejar Prestasi Agar Bisa Bersaing di Level Nasional dan Internasional

28 Oct 2024

[email protected]

TES fisik tahap kedua dijalani atlet-atlet usia dini yang tergabung dalam Akademi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kalimantan Timur pada Sabtu (26/10/2024) pagi hingga siang hari tadi di kawasan Gelora Kadrie Oening Sempaja Samarinda.

Puluhan atlet dari tujuh cabang olahraga yaitu panahan, menembak, angkat besi, taekwondo, karate, pencak silat  dan balap sepeda sejak pukul 06.30 WITA sudah Bersiap menjalani tes fisik yang digelar sebagai parameter untuk melihat peningkatan fisik dan performa mereka selama bergabung di Akademi DBON Kalimantan Timur. 

“Tes ini digelar per tiga bulan dan ini yang kedua setelah sebelumnya di bulan Agustus 2024 lalu,” jelas Kepala Pelatih Fisik DBON Kaltim Kay Radjasa, MPd, AIFO-P kepada Korankaltim.com disela tes fisik.

Sama dengan yang sebelumnya, materi tes yang diberikan meliputi lima item biomotor dan dibagi lagi dalam beberapa bagian meliput speed atau kecepatan dengan berlari 20 meter, coordination berupa wall pass lempar dan tangkap bola, strength berisi ketahanan tubuh dengan cara flank, flexibility dengan cara sit and reach serta endurance yang berisi beep test berlari untuk mengukur daya tahan.  

“Pada pelaksanaan tes ini kami dibantu volunteer dari IKIP PGRI (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia) dari program studi Pendidikan dan Kepelatihan Olahraga, mereka linear dan integritasnya bagus untuk Akademi,” papar Kay.

Di Akademi DBON Kalimantan Timur ada lima pelatih fisik, selain Kay ada Herlambang, Arif Khalid Kawardi dan Indri Purwanti. Setelah ini mereka akan menyusun profiling per tiga bulan untuk setiap atlet, dikomparasikan dengan data hasil tes sebelumnya untuk melihat secara jelas peningkatan dan performa atlet.

“Secara kasat mata harus diakui performa dan fisik atlet meningkat, tapi evaluasi penting dari kami sebenarnya terkait kesiapan tes, yaitu lokasi dan sarana. Terus terang sarana tes yang ada sekarang kurang memadai, tapi karena kami dikejar waktu akhirnya memanfaatkan yang ada. Kami berharap ke depan DBON Kaltim memiliki wadah atau sarana tempat tes yang memadai dan itu milik Akademi,” pungkas Kay.

Terpisah,  Ketua Akademi DBON Kalimantan Timur Rohadi didampingi Tugiman dan Eddy Alioeddin menambahkan, seluruh atlet Akademi dituntut memiliki fisik di atas rata-rata guna menunjang kemampuan mereka agar bisa bersaing dimasa depan pada taraf nasional hingga internasional.

"Contoh saja pemain sepakbola naturalisasi yang memperkuat Indonesia, mereka mampu bersaing dengan negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan dan Arab Saudi. Fisik dan keterampilan yang mereka miliki memadai karena sudah terlatih sejak masuk atau bergabung dengan akademi sepakbola di Eropa," sebut Rohadi.

Rohadi berharap melalui pembinaan jangka panjang, Akademi DBON mampu mencetak atlet-atlet berbakat, mampu bersaing dan berprestasi dengan kekuatan fisik dan teknik yang mereka miliki. (*)

Rekomendasi