Kembali
Taekwondoin Muda DBON Kaltim Raih Sembilan Medali dari Kejurprov di Gelora Kadrie Oening Sempaja
SELAIN latihan intensif, atlet-atlet usia dini Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kalimantan Timur yang sudah hampir tiga bulan tinggal di Asrama II Gelora Kadrie Oening Sempaja juga mencari pengalaman melalui kejuaraan-kejuaraan tingkat junior yang digelar baik tingkat daerah maupun nasional.
Setelah cabang olahraga menembak dan panahan, cabang olahraga taekwondo tak mau ketinggalan memanfaatkan momen digelarnya Kejuaraan Taekwondo Antarpelajar Tingkat Kadet dan Junior se-Kalimantan Timur yang berlangsung di aula Gelora Kadrie Oening Sempaja Samarinda pada 4-7 Juli awal bulan lalu.
Ada 10 taekwondoin muda dari DBON Kaltim yang berlaga pada kejurprov tersebut dengan tiga diantaranya harus saling mengalahkan karena berada di kelas yang sama yaitu 53 kilogram.
Pelatih teknik taekwondo DBON Kaltim Uria Dedy Blegur menjelaskan, total sembilan medali berhasil diraih, dengan rinciannya 3 emas, 5 perak dan 1 perunggu yang berhasil didapatkan atlet binaan DBON Kaltim dari kejurprov tersebut.
“Alhamdulillah meski baru berkumpul kurang dari tiga bulan di asrama, dengan latihan intensif setiap hari taekwondo muda DBON Kaltim berhasil meraih prestasi dari kejurprov yang kami ikuti,” ujar Dedy.
Peraih medali emas tersebut disebutkan Dedy adalah Rasya yang tampil di kelas 68kg putra junior, Khalid Radit Wijaya (53kg/kadet putra) dan Bestsya Sinulingga (49kg/kadet putra).
Sementara peraih perak masing-masing adalah Muhammad Akbar Raditiansyah, Ahmad Atsauri, Muhammad Edwan Buchori, di sektor putra dan Umi Nurjanah juga Amanda Kustriani di sektor putri. Satu medali perunggu didapatkan Bagus Akmal.
“Dari segi taktik dan strategi basic atlet-atlet muda DBON sudah menunjukkan peningkatan, terutama mereka yang meraih medali emas. Postur badan juga mendukung,” ungkap mantan taekwondoin Kaltim ini.
Sementara kekurangan yang masih dilihat Dedy adalah jam terbang yang masih kurang dan hal itu dapat dimaklumi karena atlet-atlet taekwondo DBON Kaltim baru bergabung dan baru mengikuti kejuaraan ini. “Yang pasti dengan latihan intensif saya yakin kemampuan taekwondoin DBON bisa terus ditingkatkan, apalagi ini baru pertama mereka mengikuti kejuaraan jadi wajar kalau ada kekurangan dan itu jadi evaluasi saya sebagai pelatih,” ucapnya.
Tantangan selanjutnya atlet-atlet taekwondoin DBON Kaltim adalah kejurprov yang akan berlangsung di Gelora 27 November Unmul Samarinda pada 22 Juli pekan depan dimana pada ajang itu Dedy akan menunjuk enam atlet untuk berlaga. (*)
Rekomendasi