Kembali
Atlet dan Pelatih DBON Kaltim Diperkenalkan ke Masyarakat Lewat Kirab Latsitarda Keliling Samarinda
BANGGA, itulah yang dirasakan atlet-atlet usia dini juga pelatih mereka dari Akademi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kalimantan Timur saat mengikuti Kirab Display Drum Band Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara ke-44 alias Latsitardanus XLIV yang berlangsung di Kota Samarinda Minggu 19 Mei 2024 pagi lalu.
Lebih dari 50 atlet bersama pelatih dari Akademi yang digadang jadi kawah candradimuka pembinaan atlet muda berprestasi di masa mendatang itu mengikuti kirab dengan penuh semangat meski harus berjalan kaki lebih dari dua kilometer menyusuri jalur utama di Kota Tepian yaitu Jalan Pahlawan, Jalan Bhayangkara, Jalan Awang Long dan finish di Jalan Gajah Mada depan Kantor Gubernur.
Kepala Akademi DBON Kalimantan Timur Rohadi menjelaskan, Akademi DBON Kaltim diberi kesempatan untuk mengikuti kirab tersebut bersama pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka), marching band prajurit TNI dan sekolah serta beberapa peserta lain yang diundang Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Tentu kami sangat senang karena DBON Kaltim bisa ikut serta dan diperkenalkan kepada masyarakat luas terutama di Kota Samarinda,” ujar Rohadi.
Acara ini dihadiri sejumlah pejabat teras daerah seperti Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni, Danrem 091 ASN Brigjen Anggara Sitompul, Dansatpom Lanud Domber Mayor Satyo Darmawan, Kapolres Samarinda Ari Fadli dan jajaran Forkopinda lainnya yang menunggu di garis finish depan kantor gubernur.
Keikutsertaan atlet dan pelatih Akademi DBON sekaligus jadi hiburan mereka yang selama ini kesehariannya bersekolah dan berlatih kemudian masuk akademi di Gelora Kadrie Oening Sempaja Samarinda. “Ini sekaligus juga jadi penambah rasa percaya diri mereka karena dilihat ribuan masyarakat yang menyaksikan kirab itu disepanjang jalan,” sebut Rohadi lagi yang menyertai rombongan akademi saat kirab tersebut.
Diharapkannya lewat kirab tersebut masyarakat juga semakin mengenal atlet-atlet usia dini dari DBON Kaltim yang digadang jadi atlet berprestasi di masa mendatang, setidaknya di 10 atau 15 tahun mendatang.
“Sekarang ini sudah ada sekitar 50 atlet usia dini yang masuk akademi di Sempaja, mereka sekolah dan berlatih setiap hari kemudian masuk asrama. Disana juga ada pelatih mereka dari cabang olahraga masing-masing, seperti taekwondo, panahan, pencak silat, menembak, balap sepeda dan cabang olahraga lainnya. Nantinya mereka juga akan diikutkan dalam kejuaraan tingkat daerah juga nasional,” ucap Rohadi. (*)
Rekomendasi